Friday, September 7, 2012

Tuhan, aku merindukannya

Malam ini begitu indah bukan? Ya, tentu saja, tetapi tidak untuk ku. Aku berada dalam ruangan bersama Ibu dan adikku, tetapi apa? Aku tetap merasa sendiri. Aku berada dalam ruangan yang terang akan cahaya lampu, tetapi apa? Aku tak bisa melihat apapun, gelap. Aku berada dalam ruangan yang penuh akan oksigen, tetapi apa? Aku tetap sulit untuk bernafas. Tubuh ini rasanya kaku, sulit sekali untuk menggerakkan tangan dan kaki ku. Dingin...Tebalnya selimut ini bahkan tak mampu menghangatkan ku. Ya Allah, apakah ini saat dimana aku harus tetap sabar dan sabar hingga ia kembali menyelimuti hatiku? Berat sekali rasanya. Terkadang aku bertanya pada diriku sendiri " Apakah dia juga sering memikirkan ku?". Satu sisi dihati ku berkata " Tidak, dia telah bahagia dengan hidupnya sendiri. Dia tak lagi memikirkan mu apalagi membutuhkan kehadiran mu. Dia sudah tak memperdulikan mu.", tetapi satu sisi lain dalam hatiku berkata " Dia masih memikirkanmu, dia masih menginginkan kehadiran mu dalam hidupnya. Kau hanya butuh untuk tetap sabar. Sabar menunggunya datang untuk mu dengan membawa sejuta mimpi dan harapan.". Aku tak tahu harus bagaimana, apa yang harus aku lakukan? Setiap aku menengadahkan tanganku, mendongakkan kepalaku dan aku meminta kepada Allah SWT "Lindungi dia ya Allah. Buatlah dia bahagia. Jangan Kau biarkan dia bersedih. Wujudkanlah mimpi-mimpinya dan katakan padanya kalau aku merindukannya". Aku tak mampu berbuat apapun, aku hanya bisa mengharapkan mu datang dalam mimpi indahku malam ini dan esok.

Related Posts

Tuhan, aku merindukannya
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Like the post above? Please subscribe to the latest posts directly via email.